Honestly, I think Harford is
the British version of Steven Levitt or Chris Anderson. Of course he has his
own distinct unique trait, such as historical economics or game theory. He can
retold them in some broader audiences using his own words, which is easier to
understand than paperworks or journals nowadays. Recently, Tim Harford is a correspondent
at Financial Times, a leading business newspapaer in Britain.
Adapt, Harford, latest work,
told us stories about organization and individuals inside organization to adapt
in changing environment. It also present us insights about how some people
adapting to rapid changes. Like his most famous book, The Undercover Economist,
Adapt use easy-to-digest words, familiar example, and use some heroes as his
protagonist. Audience can track these heroes after their stories told in Adapt.
Ada 3 ide utama yang ditawarkan
Harford bagi individu atau organisasi untuk beradaptasi. Pertama: multiplikasi
(perbanyakan diri). Kedua: variasi. Terakhir: seleksi. Dalam ketiga fase
tersebut, pasti ada saja sejumlah kegagalan yang terjadi. Untuk itulah Harford
selalu menekankan the virtue of failure (kebijaksanaan
dari kegagalan) dalam setiap bab nya.
Di bagian awal dan akhir,
Harford menekankan bahwa ide adaptasi -untuk mempertahankan keberlangsungan
perusahaan- berasal dari ide adaptasi biologi ala Darwin, survival of the fittest. Namun ia tidak merendahkan makna
kegagalan. Baginya, berakhirnya hidup suatu perusahaan memberi jalan bagi
kehidupan perusahaan lain atau individu lain. Bahkan ia memberi contoh sebuah
perusahaan dengan tingkat kegagalan tertinggi nyaris setiap tahun justru
berhasil menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang teknologi informasi.
Perusahaan ini adalah Google.
Buku setebal 340 halaman ini
bisa dibeli di Google Play seharga kurang dari 200 ribu. Sangat
direkomendasikan, karena paparannya mudah dicerna, mudah dimengerti, bahasanya
sederhana, dan narasinya tidak berbelit-belit. Empat dari 5 bintang untuk
Adapt.
Komentar