Langsung ke konten utama

Keliling Eropa 6 Bulan hanya 1000 Dolar by Marina Silvia K

 Kumpulan tulisan karya Marina Silvia ini berisi kombinasi antara perencanaan perjalanan (trip planner) dan cerita petualangan penulis di Eropa, terutama tentang manusia-manusianya. Suatu pendekatan yang sedikit berbeda dimana buku-buku travelling saat ini kebanyakan berfokus pada bagaimana dan apa yang harus dikunjungi. Sedikit sekali penulis yang mengulas manusia dan penduduk lokal yang mereka temui.

Ada 3 bagian utama dalam Keliling Eropa, antara lain: Mengapa kita harus traveeling, Langkah-langkah teknis yang harus dipersiapkan sebelum dan sepanjang perjalanan, dan Petualangan Marina di Eropa. Bagian kedua inilah yang menjadi pembeda antara buku Marina dengan buku-buku bertema perjalanan lain.
Langkah teknis yang Marina sarankan untuk mencapai Eropa sangat lengkap dan mendetail, mulai dari membuat rencana perjalanan, izin dan surat-surat yang harus dilengkapi, akomodasi dan dimana saja kita bisa memperoleh surat undangan (bisa melalui HospitalityClub.org, couchsurfing.com, freeloaders.com, dan stay4free.com), komunikasi, transportasi, sampai keamanan. Saking lengkapnya, saya sampai berpikir kalau buku ini wajib dimiliki semua travel agent yang menyediakan rute ke Eropa.
Cerita petualangan Marina di Eropa mayoritas berisi tentang dialog dan kesan hubungan antar manusia. Jarang yang berkisah tentang tempat yang dikunjunginya. Lebih spesifik lagi : hal-hal yang dibicarakan orang-orang yang ditemuinya biasanya tentang isu-isu sosial dan politik. Entah karena penulis lebih tertarik pada kedua isu tersebut atau warga Uni Eropa sana memang sangat sadar politik.
Dari cerita penulis, kita bisa tahu bahwa masyarakat Uni Eropa sangat ramah dan terbuka, baik kepada turis atau sesama warga. Sangat sedikit ditemui diskriminasi ras dan agama. Kebebasan berpendapat dan toleransi sudah mendarah daging. Mereka berprinsip : “wajar berbeda pendapat, tapi kalau ada yang menyerangmu karena pendapatmu aku akan membelamu”.
Warga Uni Eropa pun punya masalah tersendiri, seperti love-hate relationship dengan Amerika Serikat soal Timur Tengah, Imigrasi, dan kesenjangan taraf hidup (warga Skandinavia sangat kaya, tapi warga Mediterania sangat miskin). Namun mereka bersemangat mengatasinya dan membuat Eropa menjadi lebih baik.
Kelemahan buku ini adalah gambarnya yang terlalu banyak tapi dipaksa masuk menjadi gambar kecil-kecil dan dicetak monokrom. Akibatnya keindahan panorama dan lokasi sering terlewat mata. Akan lebih baik bila penerbit hanya memilih 20an foto terbaik yang dicetak di kertas glossy dan diselipkan di tengah buku. Seperti Garis Batas atau Ciao Italia.
“Keliling Eropa” berhasil naik cetak 4 kali sampai 2008 oleh Penerbit Grqmedia yang membuatnya layak diberi label National Best Seller. Walau tulisan di dalamnya tidak informatif dan menghibur seperti Naked Traveller, menurut saya buku ini layak dikoleksi. Terutama bagi kita yang berencana berpetualang keliling Eropa. Saya sendiri lebih suka meminjam di perpustakaan, hemat dan tidak memakan tempat di rumah :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.