Suka jalan-jalan? Bukan orang tajir? Tidak punya tabungan berlebih?
Tetap banyak solusi untuk jalan-jalan. Bisa dengan kerja sampingan dan berhemat
gila-gilaan ala Trinity, menjadi wartawan dan kontributor media cetak seperti
Agustin Wibowo atau bekerja sebagai pengasuh anak atau au pair seperti Icha Ayu.
Dalam bukunya Au Pair: Backpacking Keliling Eropa Dengan Menjadi
Babysitter, Icha berkisah tentang perjuangan dan perjalanannya selama setahun
lebih bekerja sebagai pengasuh anak di Prancis. Sebagaimana judulnya, Icha
berbagi pengalaman, tips dan saran agar dapat bekerja plus survive di Eropa (khususnya di Prancis) sebagai babysitter. Kita bisa menemukan
pentunjuk mencari keluarga yang membutuhkan babysitter
di situs aupair-world.net, persyaratan apa saja yang dibutuhkan agar bisa
bekerja di Eropa sekaligus insight (pandangan)
penulis tentang kehidupan keluarga dan budaya di Eropa.
Bagian paling menarik dari Au Pair adalah cerita penulis tentang 2
keluarga tempatnya bekerja di Prancis. Keluarga pertamanya kebetulan sedang
dalam proses perceraian sehingga ia bisa merasakan konflik peran keluarga di
Eropa. Keluarga keduanya harmonis, ramah dan penuh kasih. Dua keluarga dengan
kondisi yang kontras. Persamaannya, di kedua keluarga tersebut Icha mengasuh
anak perempuan yang kritis dan tidak takut berpendapat. Dialog-dialog antara
Icha dengan Sarah dan Lola membukakan mata pembaca tentang keterbukaan pola
pikir dan pola asuh anak-anak di Eropa.
Obyek-obyek wisata yang diceritakan di Au Pair termasuk biasa saja.
Louvre dan Menara Eiffel sudah pasti masuk. Icha juga mengunjungi wilayah
pedesaan Prancis dan Swiss sebagaimana Windy Ariestanty di Life Traveller.
Bedanya, kemampuan bercerita Icha tidak terlalu bagus dalam mengungkapkan
keistimewaan tempat-tempat yang ia kunjungi. Ia juga kurang mahir mengungkapkan
interaksi dan percakapan yang muncul saat bertemu dengan penduduk sekitar atau
tuan rumah tempatnya menginap. Ia lebih fokus pada apa yang dilakukan dirinya
dan teman-temannya. Akibatnya, tempat-tempat menarik yang dikunjunginya terasa
hambar dan membosankan.
Seharusnya penerbit atau editor menambahkan beberapa halaman untuk
menampung foto berwarna di sela-sela cerita untuk menambal kekurangan Icha
merangkai narasi dan menambah daya tarik Au Pair sehingga banyak orang yang
bersedia membelinya. Kalau Au Pair naik
cetak lagi, ada baiknya halaman berwarna ditambahkan di sela-sela cerita.
Au Pair adalah salah satu buku terbitan Stiletto Book yang bisa
didapat dengan harga IDR 40K saja (kadang bisa lebih murah lagi kalau sedang
diskon). Stiletto Book juga menerbitkan A Cup of Tea Series, yang sepertinya
cukup menarik dibaca.
Komentar