Masing
ingat resensi buku The Invisible Gorilla? Di situ disampaikan bahwa salah satu
ilusi paling mematikan umat manusia adalah ilusi ingatan. Manusia cenderung
berpendapat bahwa mereka mampu mengingat segala hal, bahkan kadang membanggakan
ketajaman daya ingatnya. Kenyataannya? Ingatan sering tidak membantu saat
dihadapkan dengan ujian atau rekonstruksi ulang. Untuk itulah hadir checklist.
Apakah
checklist? Sederhananya, checklist adalah daftar ringkas mengenai
hal-hal yang harus dilakukan sebelum mengerjakan sesuatu. Contoh: sebelum
memutuskan berinvestasi, kita harus memberi laporan keuangan tahunan dan
kuartalan. Apa saja yang harus diperiksa?
1.
Rasio
lancar <1 o:p="">1>
2.
PER
<20kali o:p="">20kali>
3.
DER
< 1
4.
Debt per Asset < 0.8
5.
Opsi
penjualan saham oleh direksi perusahaan
6.
Opsi
EMSOP kepada karyawan
7.
Rencana
perusahaan setahun ke depan (corporate
action)
8.
Prospek
bisnis perusahaan saat ini
Sederhana?
Tidak. Walau sepintas sederhana, sejumlah poin di atas kerap dilewatkan. Saya sendiri
pernah melewatkan sejumlah poin di atas, and
it costs me an awful lot.
Checklist bertugas membantu kita untuk melakukan
sesuatu dengan benar. Checklist yang baik
adalah yang ditulis dan diperhatikan sebelum kita mulai melakukan sesuatu. Pilot-pilot
di seluruh dunia secara rutin mendaras checklist
sebelum terbang untuk menjamin keselamatan. Dokter-dokter bedah yang disiplin
patuh pada checklist demi keselamatan
pasien. Checklist sudah digunakan
secara luas untuk aktivitas yang kompleks dan berbahaya.
Apa
guna checklist? Secara langsung, checklist berguna mengurangi potensi
kesalahan manusia. Di hampir semua aspek kehidupan, kita sering sekali
melewatkan sejumlah hal. Yang paling sederhana mungkin hanya ketinggalan
kacamata atau kunci kos. Tapi bisa menjadi masalah serius kalau yang tertinggal
adalah tumor atau skalpel perut pasien.
Checklist membantu meringankan beban otak. Seperti
yang sudah dipaparkan dalam Gorilla, otak kita tidak mampu mengingat sejumlah
hal sekaligus. Kita bisa mengurangi potensi kesalahan sekaligus menghemat
energi dengan membuat checklist sederhana
sebelum melakukan sesuatu.
Checklist Manifesto adalah buku ketiga Atul Gawande,
seorang dokter bedah endokrin di Boston, sesudah Better dan Complications.
Semua buku-bukunya bercerita tentang sejarah kemajuan dunia kedokteran yang terus
menerus berupaya memperbaiki diri.
Gaya
bahasa sederhana dan alur kisah yang mengalir membuat kita tidak merasa berat
membaca buku setebal 266 halaman ini. Pembaca bisa menyelesaikan Checklist Manifesto dalam sehari tanpa
kesulitan berarti. Pembaca seolah sedang mendengarkan Gawande bercerita saat
menikmati buku ini.
The
Checklist Manifesto bisa diperoleh di Gramedia atau toko-toko buku terdekat dengan
harga 30ribu saja. Selamat menikmati.
Komentar