Cerita romansa memang selalu
laku dijual. Apalagi jika melibatkan kota-kota impian semaca Tokyo, London,
Berlin, atau New York, plus makanan lezat. Seperti dalam In A Blue Moon, dimana
koki mapan sekaligus pemilik restoran Lucas Ford berusaha memenangkan hati
Sophie Wilson, gadis yang dijodohkan dengannya oleh kakek Lucas. Sophie jugalah
gadis yang acap dirisaknya semasa SMA dulu.
In A Blue Moon adalah cerita
cinta yang manis walau kurang romantis dan nyaris tanpa tragedi atau sarkasme.
Alurnya mengalir linear dengan diselingi flashback.
Konflik hadir saat ternyata Sophie dan Lucas sama-sama punya opsi pasangan
lain di banding satu sama lain saat proses pendekatan. Atau saat mereka
bertengkar. Seperti layaknya roman picisan lokal, jalan dan akhir cerita mudah
ditebak. Namun karena ini adalah cerita cinta manis dan nyaris tanpa usaha yang
diimpikan banyak wanita, toh saya tetap membacanya sampai kalimat terakhir.
Kelebihan In A Blue Moon,
selain cerita yang manis, adalah sampul buku yang ditata sangat menarik, kertas
yang tidak silau, dan huruf yang enak dibaca. Ilana Tan berhasil merangkai
cerita cinta yang menye-menye, manis, tidak membingungkan, dan mudah diimajinasikan.
Tidak direkomendasikan untuk dimiliki, cukup menyewa atau meminjam atau membaca
di sofa Gramedia saja. Tiga dari lima bintang.
Komentar