Langsung ke konten utama

Memetik Matahari by Agung Adiprasetyo

Jika anda merindukan buku yang membahas manajemen manusia, terutama tema bagaimana mengatur diri sendiri yang ditulis  ringan tapi pesannya mengena, Memetik Matahari patut dijadikan koleksi. Buku ini enteng dibaca dan enteng dibawa kemanapun, tidak sampai 3 jam sudah selesai dibaca. Berbagai tema serius disampaikan dalam judul yang ringan dan mudah dimengerti, seperti Keju Bolong, Ikan Besar Di Kolam Kecil, Percaya Mbah Maridjan,dan lain-lain.
Agak berbeda dengan buku sejenis karya Abun Sanda, Adiprasetyo lebih menekankan tentang cara-cara memperbaiki diri sendiri dan menghadapi masalah saat mengarungi kehidupan. Contoh-contoh konkret yang dihadirkan tetap ada, ±3 contoh tiap bab. Contoh-contoh tersebut menarik dan mudah dihubungkan dengan keseharian kita, walau hanya garis besar dan kurang mendetail.

        Memetik Matahari adalah salah satu buku yang merangsang pembacanya untuk lebih proaktif beraksi dan menata kehidupan. Diharapkan setelah membaca Memetik Matahari, kita tidak hanya berpangku tangan, tapi juga mulai bergerak dan menganalisis kehidupan yang kita jalani saat ini.
Buku saku dengan dimensi 12 x 18 x 1 cm ini bisa dibeli di toko buku terdekat seperti Gramedia atau Social Agency seharga IDR 60ribu. 
           Walau tebalnya 210 halaman, tapi kertasnya ringan, sehingga buku ini sesuai dibaca di kala senggang atau saat menunggu kereta. Walau kertasnya buram, ringan dan tipis bukan berarti tidak ada warna dalam Memetik Matahari. Beberapa halaman menyajikan ilustrasi berwarna dengan lembar yang berwarna-warni untuk menyegarkan pembaca.

         Memetik Matahari adalah jenis buku ringna yang menginspirasi dan tidak menggurui yang bisa dibaca berulang kali tanpa merasa bosan. Sangat direkomendasikan untuk dikoleksi. 4.5 dari 5 bintang untuk Memetik Matahari. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.