Langsung ke konten utama

Fed Tapering Akhirnya Dimulai

     
      Dilansir dari kompas dan businessinsider, Bank Sentral Amerika alias The Fed di hari Rabu (18/12/2013), mengumumkan pengurangan stimulus (tapering) akan dimulai pada Januari 2014. 
     Nilai pengurangannya hanya 10 miliar dollar AS menjadi 75 miliar dollar AS (dari nilai QE85 miliar dollar Amerika Serikat). Rincian pengurangannya: 5 miliar dollar AS untuk pembelian mortgage-backed securities (MBS) dan 5 miliar dollar AS untuk treasury securities.

      Kenapa The Fed akhirnya memutuskan untuk mengurangi stimulus ke perekonomian Amerika? Karena perekonomian Amerika di semester kedua 2013 menguat. Angka pengangguran pelan-pelan menurun. Konsumsi alias belanja masyarakat membaik. Bursa saham terus menerus mencatatkan rekor tertingginya. 
      Awal dari tapering adalah QE (Quantitative Easing), yaitu program pembelian obligasi dari masyarakat dan pemerintah oleh Bank Sentral Amerika. Jenis obligasi yang dibeli awalnya hanya obligasi pemerintah (treasury bond dan treasury bill). Pada tahun 2011 QE3 ditambah menjadi pembelian surat berharga MBS (mortgage backed security) untuk mengatasi kelesuan properti.
       
Bagaimana QE bisa mempengaruhi perekonomian Amerika? The Fed membeli sejumlah surat berharga senilai $85 billion tiap bulan dengan mencetak uang. Uang yang dicetak tersebut diharapkan bisa memicu tumbuhnya perekonomian, entah dengan konsumsi atau belanja atau investasi (mau investasi di bursa saham atau investasi langsung seperti wirausaha).
        Sejak awal 2013, perekonomian Amerika yang runtuh pasca krisis 2008 pelang-pelan mulai bangkit. Belanja masyarakat meningkat. Investasi langsung seperti wirausaha dan usaha menengah bangkit. Bursa saham terus menerus mencatat rekor tertingginya. Nilai perdagangan antar negara Amerika juga naik. Kebangkitan ekonomi domestik mereka juga mempengaruhi perbaikan neraca perdagangan Amerika dengan negara-negara mitra dagangnya. 
      Perbaikan-perbaikan ini meyakinkan The Fed bahwa sudah saatnya mereka mengurangi stimulus. Mereka tidak bisa terus-menerus mencetak uang karena nilai Dolar Amerika bisa saja tergerus. Apalagi perekonomian China dan Rusia sedang melaju. Ditambah Jepang yang mulai menggeliat bangun dari mimpi buruk deflasinya, The Fed merasa wajib mengurangi nilai stimulus. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.