image belong to |
Dua
buah fiksi seri karya Alison Goodman ini sebetulnya bisa saja lebih menarik andai
ditambahkan kejutan-kejutan tak terduga, tidak hanya cinta melulu. Tapi karena target market serial ini adalah remaja,
sedikit bisa dipahami pilihan premis dan plot Goodman.
Eon
adalah seorang murid punggawa naga. Ia diharapkan bisa menjadi punggawa naga
Tikus selanjutnya, walau harapannya tipis karena ia sesungguhnya wanita dan
bercacat fisik. Di upacara pemilihan, alih-alih dipilih oleh naga tikus, ia
justru dipilih oleh Naga Kembar menjadi Punggawa Naga-nya. Naga Kembar adalah
naga betina satu-satunya yang sudah menghilang ratusan tahun. Sejak saat itu,
hidup Eon dipenuhi intrik politik dan pertentangan batin, hingga ia terjebak
dalam pusaran konflik Istana. Ia setuju menjadi sekutu putra mahkota Kyogo,
tapi ia harus menyaksikan kematian Raja dan pemberontak mengambil alih istana. Eon,
dengan bantuan Ryko dan Putri Dela, berhasil kabur dari kepungan pemberontak.
Eona,
identitas asli Eon, menyadari kekuatan terpendamnya dan berhasil bekerja sama dengan
Naga Kembar untuk mengatasi pemberontak dan membantu Kyogo merebut tahtanya. Layaknya
cerita fiksi remaja, Eona terlibat romansa dengan Kyogo dan seorang Punggawa
Naga lain. Ia dipaksa menyeimbangkan diri antara punggawa naga, remaja manusia
normal dan kekasi putra mahkota sekaligus. Tugas yang sulit mengingat ia baru
16 tahun dan buta permainan politis.
Plot
utama dibangun atas dasar premis standar: kebaikan selalu menang melawan kejahatan.
Ditambah dengan subplot cinta segitiga, perebutan kekuasaan, cinta terlarang, how to play politics for dummies, dan
sedikit pesan: hindari mengambil hal yang bukan hak kita.
Alur
cerita kedua buku ini lambat, dipenuhi dengan dialog-dialog pendek dan
bersahut-sahutan layaknya remaja labil yang mentalnya nyaris runtuh oleh
beratnya beban ekspektasi. Moral of the
story? Teruslah mencoba walau pernah gagal, tapi cari cara agar kegagalan
tidak terulang.
Daya
tarik kedua novel ini adalah setting
latar belakang dan waktu yang diambil. Memakai latar belakang China masa
Dinasti Tang (atau Ming, saya sendiri belum bisa membedakan) Goodman berhasil
membangun kesan kerajaan luas yang terlalu ringkih mempertahankan kekuasaannya
dan terlalu abai akan kesejahteraan rakyatnya. Akibatnya, mereka bergantung
pada kekuatan naga dan memanipulasi iklim untuk menjaga rakyatnya tetap patuh.
Walau
kedua buku ini tebalnya lebih dari 600halaman, tidak dibutuhkan waktu lama untuk
menikmatnya. Setiap buku bisa diselesaikan hanya dalam tempo kurang dari 4 jam.
2.5 dari 5 bintang.
Komentar