Langsung ke konten utama

101 Creative Notes By Yoris Sebastian & Samsung


Setelah sukses dengan Creative Junkies, Yoris menerbitkan sebuah buku self-improvement lagi bertajuk 101 Creative Notes. Dengan tema utama “kreativitas bisa dilatih, bukan faktor bawaan, Yoris membagikan 101 catatan pendek untuk meningkatkan dan mengasah kreativitas bagi orang-orang biasa seperti saya dan mungkin juga anda.
101 kumpulan notes atau pesan pendek ini didapat Yoris dari pengalamannya sehari-hari atau saat ia dalam perjalanan. Kalau Creative Junkies fokus bercerita pada apa (kreativitas itu) dan mengapa (kreativitas terbentuk) maka 101 Creative Notes berpusat pada ide bagaimana membentuk kreativitas dan bagaimana mengasahnya agar makin tajam.

Separuh bagian awal Creative Notes berisi tips-tips yang mungkin kita seua sudah tahu karena sering dibahas di berbagai media, seperti ikuti akun twitter tertentu, ikut seminar dan short course atau menonton TED. Sedangkan separuh bagian akhir menawarkan renungan dan saran yang jarang didapat di media cetak atau televisi (walau kadang muncul di lifehack.org atau lifehacker.com).
Buku ini cukup tipis, hanya 207 halaman saja. Bisa selesai dibaca dalam waktu kurang dari satu jam karena tulisannya padar berisi, bukan esai panjang mendetail. Cara paling sesuai menikmati 101 Creative Junkies adalah dengan membacanya satu per satu lalu dipraktekkan berulang kali, dicari notes mana yang paling sesuai dengan diri kita, sebab Creative Notes adalah catatan yang enak untuk dipraktekkan dan diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
Karena kumpulan catatan ini dibuat dengan Samsung Galaxy Note 10.1 dan nama Samsung berulang kali disebut, tak ada salahnya kalau buku ini layak diterbitkan ulang oleh Samsung kelak dengan judul 101 Creative Notes with Galay Note.
101 Creative Notes cukup direkomendasikan untuk dimiliki karena tips-tips di dalamnya sangat applicable dalam kehidupan sehari-hari. Saya sendiri tidak merekomendasikannya karena tips-tips tersebut bisa ditemukan dalam Lifehacker atau 99U. Cukup pinjam di perpustakaan dan dibaca ulang kapanpun diperlukan. Bisa dibeli di Gramedia seharga 70ribu saja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.