Pernah membayangkan jika Sergey
Brin dan Larry Page bertikai dan masing-masing mendirikan perusahaan baru?
Pernah terpikir jika Steve Jobs dan Peter Wozniak dulu malah bersikukuh dengan
ide masing-masing dan tidak mau berdamai? Berangkat dari ide itulah Paranoia
dibuat.
Kompetisi melahirkan inovasi. Competition breeds Innovation. Inovasi membutuhkan kolaborasi dan kerjasama.
Jika dalam proses kolaborasi ada beberapa orang yang berselisih, tidak mencapai
kesepakatan dan justru mendendam, kolaborasi justru menjadi ajang saling bunuh.
Lahir kompetisi baru yang tidak sehat dan saling bunuh.
Paranoia bercerita tentang ide
kompetisi tidak sehat yang dilakukan bukan untuk kemajuan tapi semata memenuhi
keinginan menghancurkan saingan. Pion sekaligus tokoh utama disini adalah Adam
Cassidy (Liam Hemsworth), programmer
mobile software dengan ambisi cepat
kaya. Ia menerima tawaran Nicolas Wyatt untuk memata-matai perusahaan
saingannya, Jock Goddard, dan mengambil prototype
hardware terbaru milik Goddard. Adam dilatih bersikap dan berbicara sesuai
dengan standar eksekutif puncak agar bisa masuk perusahaan milik Goddard
sebagai programmer handal yang jago
memecahkan masalah.
Peran Adam yang tampak sepele
tersebut (hanya mencuri prototype
hardware dan memata-matai saingan) berwujud bencana saat Adam menyadari ia
hanya sebuah alat dan pion dalam industrial
espionage, apalagi Wyatt mulai mengancamnya dengan menyandera ayahnya dan
menabrak karibnya dengan mobil.
Ide persaingan di industri hardware ini mengambil setting lokasi di New York. Paranoia
tidak terlalu istimewa karena jalan cerita dan diaolognya terlalu sederhana
sebab produsernya menyasar pasar dewasa muda dan ABG. Sehingga, Paranoia
mengandung semua resep box office. Casting yang tampan dan cantik, aktor
dengan penampilan rapi tapi berotot, soundtrack
dari grup band Top40, adegan kejar-kejaran di gedung bertingkat,
kebut-kebutan mobil, pengambilan gambar yang terang dan bersih dan alur
berkecepatan sedang agar penonton tidak bosan tapi tetap penasaran.
Akting terbaik di Paranoia
layak disandang Gary Oldman yang memerankan Nicolas Wyatt. Ekspresi, nada
bicara, gerak tubuh hingga penampilannya betul-betul mencerminkan inovator haus
sukses yang menghalalkan segala cara dan justru masuk perangkap saingannya. Akting
Harrison Ford sebagai Jock Goddard justru tidak terlihat, datar dan tenggelam
di bawah bayang-bayang Oldman dan junior-juniornya.
Akting Liam Hemsworth lumayan
walau terasa ganjil karena ekspresinya tidak keluar dan bahasa tubuhnya tidak
seperti programmer mobile software ambisius
di Sillicon Valley yang berantakan dan doyan bersepeda kemanapun.
Paranoia cukup bagus untuk
hiburan, sebagai pengingat bahwa persaingan yang tidak dibarengi kerendah
hatian dan kemauan berbagi bisa menghancurkan. Jangan anggap remeh orang yang
lebih lemah. Taglinenya yang
berbunyi: In A War Between Kings, Even A Pawn Can Change The Game
menggambarkan hal itu.
Berikut daftar soundtrack Paranoia yang enak didengar:
- Empire of The Sun :
Alive
- Zedd : Push & Play
- City and Colour :
The Hurry and The Harm
- Surfer Blood :
Demon Dance
- Lissie : 1,2
- The Babies :
Moonlight Mile
Komentar