Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

LT Pro Long Lasting Matte Lip Cream

My search for the perfect and wearable lipcream haven’t finished yet. From some beauty vlogger I found out that a local make up brand, LT Pro, make a line of lip cream thats wearable and affordable. Comparing to Sariayu’s or Make Over’s, it is relatively cheap. We can get it for IDR 70-90k at local cosmetic shop. It has amazing lasting power. I can wear it for almost 12 hours without fading, or 8 hours if I eat in between. Its packaging relatively simple. Not too extravagant, not shiny, but no ugly, too. This Lip Cream is so amazing for a less than 100k product, its a shame that not many women know or wear it. I think La Tulipe must intensify its marketing effort in order to galvanizing its sales. For every girls and women out there, if we can get a great local product for 80k, why would we bother on spending IDR 200k on some so so lip cream with french name on it?

Crazy Rich Asians (Movie Version)

             Minggu lalu saya berkesempatan menonton salah satu film tentang orang-orang kaya Asia Tenggara yang diproduksi Hollywood dan semua aktor/aktrisnya memiliki darah Asia. Film yang termasuk genre komedi satir ini mengisahkan Rachel Chu yang pergi ke Singapura untuk berkenalan dengan orang tua kekasihnya. Di Singapura, ia menemukan bahwa keluarga kekasihnya sangat kaya (untuk ukuran Asia Tenggara) dan memiliki budaya yang berbeda dengan budaya China di Amerika tempat Rachel dibesarkan.     Buat yang pernah membaca novelnya tapi tidak tahu seperti apa pakaian/sepatu/tas/rumah yang dideskripsikan (30% isi novel Crazy Rich Asian adalah penyebutan merk rumah mode ternama Eropa dalam berbagai hal yang dipergunakan tokoh-tokohnya), maka dapat bersyukur saat melihat versi filmnya. Akhirnya kita bisa tahu seperti apa baju klasik 80an atau arsitektur Art Deco. Tone warna film yang lembut dan colourfull membantu penonton mengapresiasi keindahan setiap peristiwa.           Bagi

Why Aren't They Shouting By Kevin Rodgers

      Masa lalu selalu aktual. Jika di Indonesia krisis di tahun 1998 terus menerus diteliti, dikaji, didiskusikan, dan dibahas, maka di Eropa dan Amerika krisis tahun 2008 lah yang mendapat perlakuan sama. Sudah puluhan buku dan penelitian dirilis untuk menunjukkan berbagai segi dari krisis tersebut, mulai dari penyebab terjadinya, kenapa dampaknya sangat luas dan menghancurkan, kebijakan pemerintah untuk menanganinya, efek sampingnya bagi industri keuangan dan masyarakat, serta masih banyak hal lainnya.       Buku ini tidak hendak membahas krisis 1998 maupun 2008. Kevin Rodgers sang penulis memfokuskan perhatiannya pada satu hal: bagaimana teknologi memberi ruang untuk terjadinya krisis yang semakin berdampak luas dari waktu ke waktu. Meminjam istilah Tim Harford dalam Messy: teknologi meniadakan kemampuan manusia mengatasi masalah-masalah sederhana, sehingga membuat nya tidak berdaya saat menghadapi masalah besar.

L'oreal Infallible Pro Matte

   Beberapa hari yang lalu Lazada membuka diskon hingga 50% untuk produk produk kosmetik. Salah satu merek kosmetik yang memberi diskon besar adalah L'oreal. Produk L'oreal yang saya dengar cukup murah dan berkualitas bagus adalah L'oreal Infallible Pro Matte Foundation. Beberapa video  beauty   blogger  di Youtube merekomendasikan produk ini.      Pada perhelatan diskon tersebut, harga  foundation  ini terpangkas hingga separuhnya. Dari IDR 160ribu menjadi IDR 89ribu. Tentu saja langsung dimasukkan ke dalam keranjang dan dibayar (beserta satu produk L'oreal lain).      Kesan pertama saya saat menggunakan produk ini adalah: benar-benar ringan. Serasa tidak memakai alas bedak. Kita tidak perlu pakai bedak lagi setelah memakai alas bedak ini. Tidak lengket. Tidak berminyak. Wajah saya langsung menjadi  matte.  Rasanya seperti memakai bedak dari Clinique yang harganya ratusan ribu itu.      Dari sisi daya tahan, ia bisa bertahan hingga 14 jam, dari jam 7 pa