Langsung ke konten utama

Mustika Putri LipLicious Cream in Cotton Candy


Beberapa waktu yang lalu official store Mustika Ratu memberikon diskon besar atas sebagian besar produknya (sale). Salah satu produk yang didiskon adalah Putri LipLicious Cream. Saya tertarik dengan produk ini karena sepertinya jarang dibahas beauty blogger dan beauty vlogger, plus harganya murah. Jadilah saya membeli lipcream ini.

Warna yang dipilih waktu itu adalah Cotton Candy. Sengaja saya pilih yang warnanya agak kalem supaya dapat dipakai tiap hari. Walaupun setelah saya aplikasikan di bibir, jatuhnya malah terlalu norak, pink muda menyala.

Dari segi kemasan, lipcream ini cukup sederhana. Tidak banyak ornamen atau tulisannya. Kemasannya sedikit mengingatkan saya pada lipcream dari Maybellione atau Revlon kemasan lama.

Hal yang mengesankan dari Liplicious Cream adalah pigmentasinya. Sangat kuat, seperti memakai cat tembok. Kekurangannya, ia cenderung membuat bibir jadi kering dan terlihat pecah. Staying powernya bagus, bisa sampai 8 jam. Konsekuensinya, lipcream ini susah dibersihkan. Perlu pembersih berbahan dasar minyak untuk menghapusnya.

Jika dibandingkan dengan produk lipcream lain untuk remaja, Mustika Puteri ini cukup bagus. Tidak sekering Emina, dan pigmentasinya cukup bagus. Namun jika dibandingkan dengan produk lain yang harganya di bawah 50ribu seperti Mineral Botanica atau Pixy, produk ini kalah jauh. Perlu perbaikan formula produk dan kemasannya.

Apakah saya akan membelinya lagi? Nope. I will choose Pixy or Sariayu, definitely.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.