Langsung ke konten utama

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.
    Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

    Sebagai perbandingan, Dahlia Serab Lembab dan Bau varian yang sama baru terisi separuhnya dalam jangka waktu 30 hari. Padahal bahan aktif yang digunakan Dahlia adalah kalsium klorida dan karbon aktif. Dengan adanya karbon aktif seharusnya Dahlia dapat menyerap uap air lebih baik daripada Bagus yang hanya memakai kalsium klorida. 
    Karena penasaran saya mencoba varian lain dari Bagus, yaitu varian isi ulang 450 dan sekali pakai 50 ml. Perbedaannya terletak pada kemasannya. Bagus 450 ml sekali pakai berbentuk toples elips memanjang. Varian 450 refill berbentuk tabung silinder. Varian 50 ml sekali pakai berbentuk sachet berukuran 15 cm x 15 cm. Kesemuanya memakai bahan aktif butiran kalsium klorida.
     Dari ketiga varian tersebut, varian sachet memiliki daya serap uap air paling baik. Butiran kalsium klorida dalam sachet berubah menjadi gel dalam waktu 2 hari setelah diletakkan di lemari ataupun ruangan. Besarnya daya serap sachet ini terkait dengan luas permukaan serap tiap butir kalsium klorida di wadah yang tipis tapi luas. Bandingkan dengan wadah tabung  dimana luas permukaan yang diakomodasi lebih sedikit per butirnya daripada kemasan sachet.
     Untuk penggunaan di dalam ruangan saya memilih kemasan isi ulang. Ada 2 wadah yang saya letakkan di kamar. Untuk di dalam lemari dikombinasikan antara schet, refill dan kapur barus (untuk mengusir serangga) untuk menghemat penggunaan kemasan sachet. 
     Sesudah sachet digantung bersama baju-baju selama 2 hari di dalam lemari, segera saya lepas penggantungnya dan dibalik, lalu ditaruh di bagian lain lemari. Tujuannya agar uap air yang terserap butiran CaCl di atas segera mengalir ke bawah dan penggunaan kemasan sachet bisa diperlama.
     Dengan harga IDR 10500 (kemasan 450 ml) dan IDR 3900 (satu set berisi 4 sachet) Bagus serap air layak digunakan mengurangi kelembaban kamar. Bila butiran kalsium klorida habis, kita bisa mengisi ulang dengan butiran baru seharga IDR 6000 untuk daya serap 450 ml.
     Saya sendiri cukup puas memakai produk ini. Setidaknya barang-barang di kamar dan lemari saya terlindung dari uap air yang dapat mengundang jamur dan serangga.

Komentar

Danan mengatakan…
Belinya dimana??
Cara pakainya gimana kalau untuk tembok basah??
ThinkTrial mengatakan…
bisa dibeli di swalayan terdekat. Kalau untuk tembok basah disarankan pakai yang sachet,lalu ditaruh di dekat tembok untuk menyerap kelembaban. Atau temboknya dikerok dan dilabur kapur. Semoga membantu
Anonim mengatakan…
cara isi ulang yang kemasan 450 gmna?
ThinkTrial mengatakan…
isi ulangnya bisa dibeli di supermarket,harganya 11000/3 bungkus.
Anonim mengatakan…
saya sudah punya isi ulangnya, namun bingung cara mengisi ulangnya...
Anonim mengatakan…
almariku terlanjur berjamur..
Dipakein bagus ilang ndak ya
ThinkTrial mengatakan…
kalo terlanjur jamuren lemarinya harus dijemur di bawah sinar matahari,lalu jamurnya disikat. jemur+sikat terus sampai jamurnya hilang dan kayu lemari kering. bagus cuma mencegah,bukan menghilangkan
mbluakrak mengatakan…
kalau keluarnya jamur merang atau jamur tiram bisa enak dimakan ya..
nikolay mengatakan…
Min sy mau tny ttg serap air ny

1)Klo sama silica gel yg ada di dlm botol vitamin/obat bagus mana dlm menyerap lembab?

2)trs klo ditinggal di dlm kabin mobil tertutup jendelany dlm jangka waktu lama bisa meledak g min?

Terima kasih

Postingan populer dari blog ini

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.