Langsung ke konten utama

Bad Blood: Secrets and Lies In A Silicon Valley Startup by John Carreyrou

Apa yang terlintas di benak teman-teman ketika membaca judul buku ini di Periplus? Apakah langsung terbayang Taylor Swift and the gang? :D
Sebelum membaca buku ini, terus terang saya tidak tahu tentang Theranos dan Elizabeth Holmes. Saya pernah membaca tulisan tentang Holmes di Fortune (yang sangat bombastis, sampai saya curiga apakah tulisan tersebut merupakan editorial), tapi tetap tidak tertarik. Ide alat sederhana untuk mengetes ratusan penyakit memang menarik, tapi alat super besar dan superlengkap saja sering salah, apalagi alat yang kecil. Selain itu industri kesehatan diregulasi dengan sangat ketat, mimpi saja kalau mau menerobos itu semua.
Bad Blood menceritakan investigasi wartawan Wall Street Journal, John Carreyrou, terhadap Theranos, suatu perusahaan teknologi yang mengklaim memiliki alat yang dapat mengetes ratusan jenis penyakit hanya dengan setetes darah. Cerita dimulai dengan beberapa karyawan yang mencium adanya ketidakberesan dalam alat dan operasional Theranos. Mereka berusaha untuk memperbaiki keadaan, mengakibatkan mereka dipecat (atau meninggal, dalam kasus seorang pemegang paten Theranos).

Cerita bergulir ke bagaimana Holmes memikat sejumlah mantan petinggi militer, memposisikan dirinya sebagai cucu impian mereka, membujuk investor untuk menanamkan modalnya ke Theranos, bersama Sunny Balwani (kekasihnya) mengintimidasi semua karyawan Theranos yang berani mengkritiknya, dan menyewa pengacara/intimidator David Boies untuk menakut-nakuti semua karyawan Theranos, kritikus, dan wartawan.
bagi teman-teman yang sudah pernah membaca novel The Firm atau Rainmaker dari John Grisham, pasti familiar dengan praktik Holmes dan Boies, mulai dari mengikuti target setiap hari, berbohong, menulis perjanjian dengan kalimat yang membingungkan, merusak properti “sasaran”, dan berlagak jadi korban. Pendek kata, semua metode berbohong dan mengintimidasi sudah diterapkan Holmes ke (hampir) semua karyawan Theranos, pasien, dokter, teknisi lab, dan keluarga mereka.
Produk atau layanan dari Theranos sendiri sebetulnya tidak eksis. Alat yang digembar-gemborkan bisa menganalisis ratusan jenis penyakit dengan cepat dan akurat itu sebetulnya tidak pernah ada. Alat yang mereka hasilkan, Edison dan 4S, sama sekali tidak bisa digunakan. Layanan analisis darah yang dilakukan Theranos adalah meminta sampel darah konsumen, mengetesnya di mesin Siemens, kemudian mengirim kembali hasilnya ke konsumen seraya mengklaim bahwa tes dilakukan di Edison.
Produk paling sukses Theranos adalah Elizabeth Holmes sang pendiri. Ia begitu pintar memikat simpati pria-pria tua kaya agar mereka mau mendanai impiannya, dan seorang marketing handal tanpa rasa empati. Ia mampu tetap bersikap sebagai korban walaupun Theranos sudah merugikan ratusan pasien, dokter, investor, dan menyebabkan kematian salah satu karyawannya.
Pada bagian akhir Bad Blood, diceritakan bahwa investigasi Carreyrou mampu mendorong regulator laboratorium di AS untuk menyelidiki Theranos lebih lanjut, dan melarangnya beroperasi.
Salah satu kerusakan yang ditimbulkan Holmes adalah putusnya hubungan kakek dan cucu, karena si cucu menemukan cacat Edison/Theranos, dan sang kakek tidak mempercayainya karena masih terpikat pada pesona Holmes.
Sebagai sebuah buku non fiksi investigatif, perlu diakui bahwa Bad Blood adalah buku yang ditulis dengan sangat baik sehingga membuat pembacanya penasaran dan ketagihan. Metode penulisannya yang mirip kisah fiksi membuat pembaca terus bertanya-tanya, dan diingatkan bahwa “ini kejadia nyata, bukan hanya fiksi.” Deskripsi yang digunakan mudah dimengerti, sehingga pembaca bisa membayangkan seperti apa wujud edison, bagaimana rasanya jadi Erika Cheung yang harus bersembunyi dari Boies/Holmes berhari-hari, atau motivasi mulia para fresh graduate yang tercerabut begitu mereka menjalani kehidupan di Theranos.
Banyak pelajaran yang bisa dipetik, di antaranya bagaimana membohongi regulator dan pemerintah, mengintimidasi bawahan, bersikap paranoid, memikat pria-pria tua, berbohong dengan efektif, atau mendongkrak citra.

Dari sisi yang berseberangan, terdapat juga cara-cara yang lambat tapi efektif untuk membongkar segala kebohongan korporat melalui jurnalisme investigatif. Bad Blood is the kind of journalism that people need badly. It is not perfect. It takes lengthy time. But its payoff are great, and its a tool for regulator/government to retain trust in people and community.

Komentar

Elly Kurniawati mengatakan…
Buuuksss, peluk peluk xoxo. Masih nulis terus kamu, aku yang jadi bolong nggak guna hahaha. Btw aku dulu juga nggak tahu Elizabeth Holmes, pas baca-baca Anna Sorokin aja terus kedapatan ada link dia. Dah kawin lagi nih orang. Tapi yang salut sama yang bongkar nih penipu, mesti ya kerja berat banget. Penipu-penipu berhasil gini mesti juga aslinya berbakat sih, secara ni Theranos kan bertahun-tahun ya. Sayang aja bakat digunakan buat ngerugiin.

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.