Langsung ke konten utama

E-Magz at Android



Sejak booming smartphone, pilihan kita untuk mendapatkan informasi semakin luas. Kita bisa berlangganan RSS situs-situs berita, berlangganan feed burner, klik link di media sosial seperti twitter dan facebook, Google Reader, atau aplikasi-aplikasi khusus yang menyerupai majalah.

Sebagai pemakai Android, ada 3 aplikasi yang pernah saya cicipi yaitu : Pulse, Taptu dan Feedly. Menurut jumlah download dan bintang di GooglePlay, Pulse dari AlphonseLab lah yang paling unggul. Di peringkat kedua ada Taptu, dan Feedly adalah aplikasi dengan jumlah download terkecil.
Ketiga aplikasi E-Magazine ini menyediakan pilihan yang beragam dan mirip. Ada ± 10 kategori yang bisa dipilih. Tiap kategori menyediakan lebih dari 10 situs yang paling laris dan banyak dilihat. Misal kategori News, situs yang bisa dipilih mencakup BBC, Reuters, Guardian, Bloomberg, dan lain-lain.
Penampilan E-magz tidak kalah dibanding majalah kertas. Hanya saja di E-magazine kita bisa membuka berbagai situs maupun ebook dengan tampilan yang halus. Kita juga tidak perlu membawa buku-buku yang relatif berat. Cukup sebuah smartphone  atau tablet. Kekurangannya E-magazine sangat bergantung pada koneksi internet. Kita tidak bisa mengakses E-magazine tanpa koneksi internet. Sedangkan majalah konvensional cukup dibuka dan dibaca saja.
Tampilan Taptu dan Pulse serupa tapi tak sama. Kita harus menggeser layar secara horizontal untuk membaca berita yang muncul. Feedly agak berbeda. Kita bisa menggeser layar secara vertikal maupun horizontal untuk membaca berita yang muncul.
Kehalusan pergeseran, dan pergerakan saat berganti situs paling bagus di aplikasi Feedly. Pulse cukup bagus kehalusan pergeserannya, tapi loadingnya lambat. Taptu kecepatan loadingnya paling tinggi, hanya pergeseran saat berganti situs yang paling kasar dan terlihat seperti patah-patah.
Bila dibandingkan dengan kemampuan halaman-halamannya disimpan di aplikasi Pocket, Pulse lah juaranya. Halaman-halaman yang dibuka bisa disimpan dengan tingkat ketepatan 90% ke Pocket. Tingkat keberhasilan Feedly hanya 80%. Sedangkan gambar dari Taptu agak kasar.
Dari ukuran (size) aplikasinya, Feedly hanya memakan 1.67 MB, Pulse 4.55 MB, dan Taptu 3.45 MB. Ketiga aplikasi ini bisa dipindahkan ke memori eksternal dan bisa didapatkan langsung di Google Play.
Jumlah situs yang langsung dapat dipilih di Pulse paling banyak. Untuk tiap kategori ada lebih dari 20 situs dan blog. Feedly dan Taptu tidak menyediakan tautan langsung ke situs-situs tertentu, tapi kita bisa memasukkan alamat atau url situs yang kita inginkan saat mencari di search Page.
Aplikasi mana yang paling dianjurkan? Saya sendiri saat ini lebih suka Feedly karena tampilannya halus dan kualitas gambarnya bagus. Untuk kelengkapan informasi, baik Taptu maupun Pulse bisa dipilih, hanya kemampuan mereka untuk memakan kapasitas memori internal yang lebih besar daripada Feedly patut dipertimbangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.