Langsung ke konten utama

The Fault In Our Stars By John Green

Buku terbaru yang dibeli perpustakaan daerah ini langsung menarik perhatian saya. The Fault In Our Stars adalah salah satu film remaja yang cukup ramai dibicarakan di bulan Juli 2014. Ceritanya, menurut sejumlah kritikus novel dan majalah bisnis, biasa saja. Tapi kemampuan sang pengarang, John Green, untuk merangkai dialog dan membuat jalinan cerita yang unik membuat The Fault In Our Stars sangat populer di kalangan remaja.
Hazel Grace dan Augustus Waters adalah 2 orang penderita kanker. Kanker mereka tidak sepenuhnya hilang pasca pengobatan, tapi terlanjur merusak kemampuan mereka bernafas dan berjalan. Bersama-sama, mereka berusaha mewujudkan impian satu sama lain dan saling menyemangati, hingga ajal menjemput. Maut terlebih dulu menjemput Augustus.

Daya tarik The Fault In Our Stars terletak pada ceritanya yang mengalir, konflik yang bisa dihubungkan dengan keseharian remaja, karakterisasi kuat tiap tokoh yang tersirat dalam setiap perilaku dan dialog. Alurnya linear dan mengalir, tanpa subplot. Puncak ketegangannya bisa dikata absen. Saat mereka berdua berwisata ke Amsterdam bisa dianggapa saat paling bahagia, karena mereka seolah melupakan kenyataan maut bisa datang kapan pun.
Kelemahannya: The Fault In Our Stars versi buku ini sangat-sangat membosankan (seperti juga versi filmnya) karena nyaris tidak ada ketegangan di dalamnya. Cukup 2 dari 5 bintang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.