Langsung ke konten utama

Walini Peko Green Tea

    Kali ini saya tertarik mengulas teh botol produksi BUMN PTPN VIII Bandung. Alasannya simpel, saya cinta produk lokal walaupun memiliki banyak kekurangan jadi saya tetap akan mengkonsumsinya selama tidak berbahaya. Semoga tulisan saya dibaca oleh desainet produk PTPN VIII.
    Teh botol yang saya beli adalah Walini Peko Green Tea. Sebetulnya ada satu produk lagi yaitu Walini Peko Black Tea. Saya memilih varian green tea karena berdasarkan pengalaman teh hijau botolan rasanya tidak semanis teh hitam botolan. Saya membeli Teh Botol Walini Peko Green Tea dalam kemasan 300ml, setara dengan volume satu gelas plastik aqua.
    Desain tampilan luar Walini Green Tea cukup menarik. Ada informasi nilai gizi, komposisi, informasi jenis plastik yang digunakan (PET), anjuran untuk membuang sampah di tempatnya, logo "100% Indonesia" (kampanye produk dalam negeri), label halal, klaim dari produsen dan alamat produsen.
    Rasa tehnya menurut saya biasa saja, kalah dibanding teh celup atau teh tubruk produksi pabrik yang sama. Rasa khas teh kurang terasa. Yang terbersit di pikiran ketika meminumnya hanyalah air teh, bukan teh. Kalau didinginkan rasanya lebih biasa lagi. Rasa agak pahit khas teh hijau tidak muncul. Justru rasa manis dari gula yang lebih menonjol. Sejauh ini, Walini sudah kalah dalam hal cita rasa dengan produk-produk Sosro ( Fruit tea, Teh botol Sosro, teh celup Sosro,dll) dan CocaCola (Frestea). Teh botol Sosro dan Frestea lebih kuat di rasa teh. FruitTea unggul dalam rasa buah-buahan yang tercampur dengan teh. Saran saya untuk PTPN, tingkatkan kekentalan teh dan kurangi gulanya.
    Desain botolnya sudah menarik dan pas untuk konsumsi satu dua kali minum. Bentuknya pas di tangan, enak digenggam pula. Kekurangan terbesarnya adalah desain tutup botolnya tidak pas dengan mulut botol. Akibatnya mulut botol tidak menutup sempurna dan air teh mudah merembes keluar bila botol dibalik atau dimiringkan. Saya mencoba membawanya di tas dan satu jam kemudian air teh sudah merembes ke buku-buku di dalam tas :'( . Saran saya kepada produsen : tolong perbaiki konstruksi tutup botol sehingga air tidak merembes keluar. Kalaupun ingin membuat minuman kemasan sekali pakai, bentuk gelas lebih praktis.
   Rekomendasi saya untuk produk Walini Peko Green Tea : perbaiki rasa teh dan bentuk tutup botol, baru berharap konsumen datang. Jujur saja, rasa teh produk-produk dari Sosro jauh lebih pas di lidah konsumen. Jaringan pemasaran Frestea lebih tersebar. Jadi sebaiknya PTPN 8 memikirkan langkah yang lebih kreatif untuk memasarkan produk sesudah memperbaiki rasa teh kemasannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Scribd vs SlideShare vs Academia.edu

Manusia dimanapun membutuhkan masukan orang lain untuk belajar. Apalagi di abad 21 ini. Presentasi yang merupakan salah satu cara untuk membujuk orang lain agar setuju dengan pendapat kita pun perlu dipelajari tips dan triknya. Dan tidak semua orang bisa melakukan presentasi dengan menarik atau membuat materi presentasi, entah di Power Point atau di Prezi, dengan baik.  Untuk itulah dibutuhkan situs berbagi berkas presentasi dan cara mempresentasi seperti TED (Technology, Entertainment, Design) dan SlideShare. Dari situs-situs seperti tiulah kita bisa belajar bagaimana melakukan presentasi dengan baik. Dari situs semcam Academia.edu, Scribd dan Slideshare, kita mendapat pilihan materi presentasi paling sesuai, desain terbaik atau informasi layout seperti apa yang paling efektif menarik perhatian.

Perdagangan Surat Hutang (Obligasi)

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang (jangka waktu 3-5 tahun) yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi ( bonds ) dapat diperdagangkan dengan 2 cara, yaitu lewat Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melalui perantara pihak perbankan ( over the counter ).