Langsung ke konten utama

Bekisar Merah By Ahmad Tohari

Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu karya sastra wajib siswa sekolah dasar tahun 90an, termasuk saya. Cerita tentang kehidupan seorang penari ronggeng antara 1960-1970an itu memotret interaksi birokrat, tentara, dan rakyat jelata. Sebagaimana Ronggeng Dukuh Paruk, Bekisar Merah juga mengambil latar waktu yang sama dengan lokasi berbeda. Jika novel pertama berlatarkan Karesidenan Banyumas, novel kedua mengambil tempat di suatu desa perbatasan Sunda dan Banyumas, yaitu desa Karangsoga, dan Jakarta.
Lasiyah, gadis peranakan Sunda-Tiongkok, kabur ke Jakarta setelah mendapati suaminya selingkuh dengan wanita lain. Di Jakarta ia terjerumus menjadi istri siri seorang birokrat. Ketika ia terseret dalam kehidupan pelobi kekuasaan dan berjumpa dengan teman masa kecilnya, kegelisahan melanda. Ia bingung menghadapi cinta pertamanya, resah dengan status pernikahannya, dan gelisah menghadapi orang-orang berpengaruh.


Bekisar Merah membawa pembacanya kepada realita hidup pedesaan dan mengkontraskannya dengan kehidupan Jakarta. Perjuangan penderes nira dibenturkan dengan kehidupan juru lobi. Daya tarik kedua hal yang berbeda ini membawa Bekisar Merah menjadi novel yang layak dibaca dan dikoleksi, sebagai potret gelap Indonesia di awal Orde Baru. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.