Langsung ke konten utama

Sphere by Michael Crichton


Sphere adalah salah satu novel karya Michael Crichton yang terbit di tahun 1987. Tema utama yang dipakai adalah psikologi dengan bumbu uraian hukum-hukum matematika, fisika dan keragaman biologis. Cerita utamanya menyangkut konflik antar manusia ketika berada di lingkungan asing, berhadapan dengan teknologi asing dan bagaimana mereka memecahkan masalah dengan emosi dan akal mereka. Bagaimana mereka memperjuangkan kepentingan dan keinginan mereka jauh di bawah laut.
Tokoh utama Sphere adalah Norman Johnson, psikolog berusia 53 tahun, cukup tua untuk ukuran ilmuwan lapangan aktif. Ia dibawa untuk menyelidiki pesawat asing yang jatuh di dasar laut bersama ilmuwan-ilmuwan lain. Dari segi keilmuan,ialah satu-satunya peneliti non-eksak yang ikut penyelidikan. Ilmuwan-ilmuwan lain merupakan scientist, ahli ilmu pasti seperti fisika, matematika, bioloigi, dan kimia. Jauh di dasar laut mereka ditempatkan di wahana khusus dan wajib menyelidiki pesawat asing yang memuat bola perak raksasa yang diperkirakan berasal dari galaksi lain. Konflik dimulai ketika perbedaan-perbedaan pendapat mulai meruncing dan salah satu dari mereka mendapat kekuatan ekstra dari bola perak raksasa.

Melalui tokoh-tokoh utamanya Crichton ingin menceritakan pertentangan antara ilmu psikologi, logika matematika-fisika dan nalar biologis. Walaupun sepertinya tema utama buku ini (sepertinya) psikologi, Crichton memilih untuk tidak bercerita terlalu panjang tentang psikologi. Beberapa bagian bahkan cenderung menonjolkan matematika dan fisika sebagai dasar keilmuan untuk memecahkan masalah.
Ide-ide menarik bertebaran dalam novel ini. Contohnya konsep 3 Dimensi, yaitu bentuk,ruang dan waktu yang bisa dibengkokkan oleh kekuatan gravitasi. Ide lainnya : kemungkinan lubang hitam sebagai mesin waktu, kemampuan manusia untuk bertahan di bawah tekanan dan lingkungan asing yang berubah-ubah, fakta bahwa wanita lebih tahan krisis fisik (tekanan udara, gravitasi) daripada pria, dan beberapa isu ras dan gender seperti kenapa hanya sedikit jumlah wanita ilmuwan dan kenapa orang kulit hitam cenderung sinis pada saat itu. Untuk ukuran tahun 1987, novel ini bisa memotret isu-isu yang muncul saat itu dan menggabungkannya dengan ide-ide futuristik.
Menurut saya, Sphere ini berfungsi sebagai fondasi tumpukan ide dan imajinasi Crichton menuju karya-karya lainya. Kelak konsep gravitasi dan dimensi diceritakan lebih beralur dan menarik di Timeline. Evolusi biologi diceritakan ulang di Congo. Sebagai hiburan, novel ini cukup bagus walaupun penjelasan-penjelasan ilmiah di dalamnya terlalu panjang. Saya sendiri menyukai novel ini J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.