Langsung ke konten utama

Caring Colors Happy Eye Shadow : 05 Happily Ever After



     Klaimnya, eyeshadow ini  mengandung Mineral Tourmaline, memberikan riasan mata mempesona, warna menempel lebih sempurna dan kelopak mata terlihat lebih indah.
     Harga : 45-57 ribu, tergantung lokasi toko dan diskon. Dilihat dari beratnya, 4.6 gram, eyeshadow ini bisa awet lebih dari 6 bulan walau dipakai setiap hari. Kuasnya keras, walau masih layak dipakai tapi saya lebih suka memakai kuas lain yang lebih lembut dan halus.
     Hasil pemakaian : matte dan satin finish. Dua warna di sebelah kiri menghasilkan matte finish, 2 warna di sebelah kanan satin finish. Ada kilaunya, tapi tidak secerah Sariayu. Tanpa primer atau foundation bisa awet di kelopak mata selama 6-8 jam. Warnanya langsung hilang kalau terkena air wudhu, tapi kilapnya masih tersisa di kelopak mata. Kalau dipakai kerja 9-5 dan harus shalat dzuhur dan ashar, saya kira wajar kalau kita bisa memulas ulang eyeshadow ini 2 kali sehari.
    Menurut saya warna-warnanya sesuai untuk pemakaian harian. Riasan mata tampak natural dan effortless. Kita bisa memakainya ketika sedang kuliah atau kerja. Bisa juga dipakai dugem atau pesta malam. Kalau untuk pesta siang, kilaunya akan segera dikalahkan sinar matahari.
    Warna biru mudanya bisa dipakai di sudut dalam mata. Warna ungu tuanya dipakai sebagai dasar atau di crease mata. Pink muda diaplikasikan di tengah kelopak mata, dan pink tua di ujung luar kelopak mata. Tapi kita juga bisa bereksperimen dengan urutan-urutan lain.
    Repurchase? Not yet. Untuk saat ini saya sedang ingin mencoba matte eyeshadow daripada jenis yang terlalu berkilap.

Komentar

defairy mengatakan…
ternyata caring ngeluarin produk yang mirip sama revlon nie
ThinkTrial mengatakan…
dupe, versi murahnya jeung >.<

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.