Langsung ke konten utama

Caring Colours : Stay True Foundation

    Caring Colours Stay True Foundation ini adalah alas bedak pertamaku. Sebetulnya alas bedak ini dibeli ibu untuk keperluan sehari-hari. Tetapi karena beliau merasa bahwa memakai foundation sebelum berangkat ke kantor terlalu ribet sehingga alas bedak Caring ini nyaris tidak pernah digunakan. Saya sendiri menggunakannya karena malas membeli baru dan tertarik dengan klaim waterproof. Setelah dicek harga Caring Colours Stay True Foundation berkisar antara IDR 68000-75000. Warna yang digunakan adalah 02 Shell Petal.


    Botol yang digunakan alas bedak ini berjenis pompa yang memudahkan pemakai mengambil cairan alas bedak secukupnya dan menghindari tumpahnya cairan dalam botol. Desain botolnya biasa saja, tidak ada hiasan tambahan atau tulisan yang menarik. Cuma ada logo Caring dan keterangan singkat tentang alas bedak ini. Caring Colours Stay True Foundation diklaim tidak mudah luntur dan tahan lama, digunakan pada wajah dan leher, dan kocok sebelum digunakan.
    Saya menggunakan alas bedak ini dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan kuas dan tangan. Hasilnya menggunakan tangan membuat cairan nampak pecah-pecah, tidak merata dan terasa kebal (kebas) di wajah. Kalau menggunakan kuas (saya menggunakan kuas masker) hasilnya halus, merata dan terasa menyatu di kulit. Memang kalau menggunakan tangan semua cairan alas bedak yang digunakan terpakai dan tidak ada yang terbuang, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Sedangakan kalau memakai kuas pasti ada cairan yang menempel di punggung tangan dan kuas, tetapi hasilnya lebih bagus dan halus.
    Sesudah memakai alas bedak ini saya menggunakan bedak tabur dan pergi jalan-jalan sejauh 6 kilometer selama 3 jam untuk mengetes staying power foundation ini. Sesudah 7 jam, riasan saya cuma luntur sedikit di bagian hidung. Saya hanya membutuhkan kertas minyak untuk menghilangkan sebum di hidung dan touch up bedak. Membersihkan alas bedak ini mudah, hanya menggunakan susu pembersih dan toner bisa hilang. Tetapi saya juga memakai sabun pembersih untuk memastikan tidak ada sisa alas bedak yang tertinggal di wajah.
    Kesan saya setelah memakai Caring Colours Stay True Foundation cukup baik, tapi saya tidak akan menggunakannya lagi. Alas bedak ini membuat wajah saya terasa berat dan sulit diaplikasikan dengan tangan. Walau hasilnya halus saat diaplikasikan dengan kuas, tapi setelah 8 jam  alas bedak ini nampak pecah di sekitar dagu dan dahi. Mungkin kurang cocok dengan tipe kulit saya.

Komentar

fibry mengatakan…
hasilnya setelah pakai caring colours ini bgus bgt, wajah ku jd kliatan tmbh halus, tapi setelah dirasakan, terasa tebal dan perih di wajah ku, mgkn karena alas bedak ini terlalu berat ya bwt aku...

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.