Langsung ke konten utama

Orang-Orang Pulau Oleh Giyan

   Seperti apakah budaya Madura? Bagaimana struktur masyarakatnya? Bagaimanakah kehidupan sehari-hari mereka? Bagaimana mereka bereaksi terhadap kekayaan atau kemiskinan? Apakah arti darah biru di masyarakatnya? Orang-orang Pulau berupaya memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas.
     Orang-orang Pulau adalah novel dari putera asli Madura yang diterbitkan Intrans Publishing. Novel setebal 332 halaman ini diterbitkan bulan Desember 2013.  Cetakannya cukup bagus, kertas kekuningan yang ringan. Walau demikian, diperlukan kesabaran ekstra membaca Orang-Orang Pulau. Spasi antar kata hanya 1.15. Margin kanan-kiri terlalu rapat.
     Kelemahan terbesar novel ini justru terletak di ceritanya. Membacanya serasa membaca naskah kasar yang belum diedit dan dipoles. Premis dasar cerita, percintaan 2 orang beda kasta, terasa hanya dipaksakan untuk memberi kesempatan penulis mendeskripsikan kegian harian orang Madura, menulis berpanjang-panjang filsafat tidak penting, dan menulis adegan ala novel stensilan. 
    Inti cerita sebenarnya bisa dimampatkan menjadi hanya puluhan halaman. Tapi penulis malah menambah dialog dan renungan tidak penting. Cara penuturan Orang-Orang Pulau mengingatkan saya akan novel Seruak dari Vinca Callista. Cara penuturan dan komposisi kedua novel ini sama, terlalu banyak dialog sampah dan renungan filsafat tapi miskin informasi.
      Saya cukup bersyukur tidak perlu membeli untuk menikmati Orang-Orang Pulau. Perpustakaan Daerah sudah menyediakannya. Satu dari lima bintang untuk Orang-Orang Pulau dari Giyan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.