Langsung ke konten utama

TV Series: 24

Ada satu serial lawas yang masuk watch list serial televisi saya di 2014, yaitu 24. Sebelumnya saya pernah menonton serial ini di 2008, tapi saat itu tidak terlalu tertarik karena tokohnya terlalu keras, tidak berperikemanusiaan, menghalalkan segala cara, plotnya mudah ditebak dan minim dialog. So, I skipped it.
Di tahun 2014, setelah membaca review sana sini, dan banyaknya rekomendasi “must watch”, akhirnya saya putuskan untuk menontonnya, tentu setelah satu season usai tayang. Sejumlah review membandingkan 24 dengan The Bourne Tetralogy, sebagian membandingkannya dengan Captain America.

Di season ke 9 ini, Jack Bauer (tokoh utama 24) masih harus berjibaku menyelamatkan sejumlah tokoh penting (Presiden, Perdana Menteri) dan penduduk sipil dari serangan teroris. Kali ini teroris yang dihadapi mencakup hacker, jihadist (kaum jihad ekstrim kanan yang menghalalkan kekerasan) dan triad. Plot cerita pun berlapis karena ada keterlibatan orang dalam dan politisi.
Bauer masih kasar, tidak berperikemanusiaan dan menghalalkan segala cara hingga memunculkan musuh-musuh baru. Dari segi dialog, misi, serta aksi laga, tidak ada yang istimewa dari 24. Bagusan The Raid ke mana-man. Kekuatan utama serial ini adalah plot berlapis, penggunaan teknologi yang realistis (kebanyakan serial televisi AS memakai teknologi yang masih di khayalan) dan kejutan-kejutan kecil di tiap episodenya. Alur cerita sebetulnya mudah ditebak di 2 episode awal, tapi adanya kejutan-kejutan kecil itulah yang membuat saya rajin mengikuti tiap episode.
Masih seperti serial-serial aksi AS lainn, 24 season 9 masih mengangkat isu terorisme dan perang siber, 2 isu yang masih hangat diperbincangkan pasca diretasnya jaringan Sony Pictures dan terbentuknya mesih pembunuh Daulah Islam di Irak dan Suriah. Terorisme melalui jaringan siber diangkat karena jenis baru terorisme ini sangat murah dibanding terorisme jenis lain. Teroris tidak perlu investasi besar untuk membuat senjata fisik (weapon), virus/bakteri, melumpuhkan bursa saham/mata uang, atau menciptakan zat kimia berbahaya. Cukup dengan keahlian meretas sistem militer negara tertentu, mereka memperoleh persenjataan memadai dan membantai masyarakat.

Dari serial 24 kita jadi sadar adanya bentuk baru ancaman terorisme, tapi ya hanya itu saja. Sedikit sekali nilai moral atau pengetahuan yang bisa ditarik dari season 9 ini. Serial 24 ini sesuai dinikmati sebagai hiburan saja (binge-watching), tidak terlalu bagus ditonton berulang kali. Tidak perlu juga repot-repot mengoleksi DVDnya, toh bisa menyewa di Google Play, Hulu, Netflix, Odiva atau persewaan lain. Kecuali anda seorang penggemar serial aksi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.