Langsung ke konten utama

Perpustakaan Daerah

      Sejak dulu saya sangat suka buku. Dan kalau ada kesempatan untuk meminjam dan gratis, kenapa tidak dimanfaatkan? Oleh karena itu saya sangat menyukai Perpustakaan Daerah. Perpustakaan Daerah biasanya dikelola pemerintah daerah setempat. Selain disediakan buku untuk dibaca di tempat, kita juga bisa meminjam dan membawa pulang buku dengan syarat mendaftar terlebih dahulu. 
    Syarat pendaftarannya pun mudah. Biasanya kita cuma perlu membayar Rp 1000 - Rp 3000, menyerahkan foto hitam putih 2cm x 3cm sebanyak 3 buah, menyerahkan fotokopi KTP dan mengisi formulir pendaftaran. Namanya juga Perpustakaan Daerah, maka yang diperbolehkan mendaftar hanya penduduk yang berdomisili di kabupaten/kotamadya tempat perpustakaan tersebut berada. Jadi tidak bisa penduduk Jakarta mendaftar di Perpustakaan Daerah Malang, nanti dikira mau mencuri koleksi buku.


      Buku-buku di sini memang tidak sebaru penyewaan komik dan majalah, tapi jenisnya lebih banyak. Kalau Rental komik biasanya menyediakan komik, novel fiksi dan majalah maka Perpustakaan Daerah juga menyediakan buku-buku pelajaran, bahasa, pertanian, kesehatan, pengembangan diri, teknologi, cerita rakyat, kerajinan tangan dan agama di samping buku-buku fiksi dan majalah. Kekurangannya adalah majalah, komik, dan novel yang disediakan Perpustakaan Daerah tidak selengkap Rental Komik. Tapi hal itu bisa dimaklumi mengingat anggaran yang disediakan Perpusda untuk membeli buku. Pemasukan yang diterima Perpusda hanya datang bila ada pengunjung yang mendaftar ada yang didenda karena terlambat mengembalikan buku atau menghilangkan buku.
       Selain karpet, meja dan kursi untuk membaca buku, fasilitas lain yang disediakan Perpusda adalah wifi hotspot. Sebetulnya fasilitas ini tidak terlalu berguna untuk pengunjung yang memang niat datang untuk membaca buku, tapi sangat bermanfaat untuk menarik pengunjung baru. Biasanya pelajar atau mahasiswa yang memiliki laptop mengincar hotspot wifi untuk berinternet karena gratis. Harapannya adalah sesudah mereka selesai dengan internet mereka akan membaca buku-buku yang tersedia. Syukur-syukur mau mendaftar jadi anggota. 
       Untuk melengkapi kenyamanan pengunjung, disediakan pula toilet dan musholla.  Kantin kadang sengaja tidak disediakan karena lokasi Perpusda berdekatan dengan kantor atau sekolah, jadi pengunjung bisa memanfaatkan kantin terdekat. Di beberapa daerah disediakan mobil yang disulap jadi perpustakaan keliling yang berkeliling ke sekolah-sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.