Langsung ke konten utama

Radio Streaming

    Sebagai pelajar yang menghabiskan waktu nyaris 6 tahun di Yogyakarta aku merasa sangat kehilangan hal-hal besar dan kecil yang biasa kutemui sehari-hari selama di Jogja. Biasanya setiap pagi jajan gudeg atau bubur ayam atau nasi kuning, di rumah makan nasi. Bukan rasa makanannya yang ngangenin, tapi perjuangan mendapatkan seporsi nasi atau bubur yang berkesan. Lalu kebiasaan meminjam komik dan dvd. Jujur saja di Magelang tidak ada persewaan komik dan film yang selengkap di Yogya. Tidak heran aku masih sering bolak-balik ke Jogja cuma untuk meminjam film dan komik.

    Siaran radio dari stasiun radio lokal Jogja juga meninggalkan kesan tersendiri. Swaragama yang penyiarnya kreatif dan kocak, lalu Geronimo yang lagu-lagu mancanegaranya selalu update adalah 2 stasiun radio yang paling sering kudengarkan setiap hari selama di Jogja. Jadi aku sangat kehilangan ketika tidak bisa lagi mendengarkan kedua radio itu. Walaupun aku bisa saja mendownload lagu dari internet atau membeli cd musik, tetap saja sensasinya beda ketika mendengar lagu terbaru atau favorit kita diputar di stasiun radio.
    Untunglah google menyediakan link-link untuk mendengarkan streaming radio dari stasiun radio di seluruh dunia. Salah satunya adalah www.jogjastreamers.com yang menyediakan streaming 22 stasiun radio di DIY dan Jawa Tengah. Stasiun yang paling sering kudengarkan tentu saja swaragama dan geronimo. Kadang-kadang kalau ingin mendengarkan tips-tips seputar wanita aku pindah channel ke Rakosa. Loading time jogjastreamers relatif cepat karena hanya dua situs yang beriklan disini, yaitu citra.net dan gudeg.net.
    Mendengarkan streaming radio dari jogjastreamers amat sangat mudah sekali (ngiklan mode : on) lo. Cukup klik tulisan mono atau stereo di samping logo stasiun radio yang dipilih. Sebetulnya nyaris tidak ada bedanya mendengarkan yang mono atau stereo. Kualitas suaranya nyaris sama kalau kita mendengarkan dengan volume kecil atau sedang. Perbedaannya baru terasa ketika volumenya dibesarkan. Suara stereo lebih jernih. Mono rata-rata menyedot data 3-4kbps, sedang stereo 5-7 kbps.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.