Langsung ke konten utama

Sariawan

     Lazim juga disebut lumpangen dalam bahasa Jawa, sariawan adalah suatu radang pada rongga mulut yang menimbulkan rasa nyeri. Penyebab sariawan bermacam-macam. Ada pendapat ahli yang mengatakan bahwa sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam tubuh, jaringan mulut yang tergigit gigi secara tidak sengaja, ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, alergi makanan tertentu, dan macam-macam pendapat lainnya. Sariawan mudah ditandai dengan adanya luka di jaringan mulut, lidah atau gusi yang berwarna keputihan dan nyeri. 

     Tanpa diobati sariawan akan sembuh sendiri dalam rentang waktu 5-14 hari. Sariawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut. Jadi waspadalah bila sariawan yang diderita tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu. Lokasi sariawan yang patut dicurigai sebagai penanda kanker rongga mulut adalah bawah lidah. Bila lebih dari 2 minggu terdapat sariawan di bawah lidah yang tidak kunjung sembuh atau bertambah parah sebaiknya segera periksakan diri ke dokter gigi. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. 
     Untuk mencegah sariawan bertambah parah sebaiknya berhati-hatilah saat menyikat gigi. Gunakan sikat gigi yang permukaannya lembut. Sebisa mungkin hindari menyentuh lokasi sariawan. Gunakan obat kumur sesudah menyikat gigi untuk membasmi kuman yang tersisa di tempat yang tersentuh pasta gigi dan sikat gigi.
     Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep (yang mengandung antibiotika dan penghilang rasa sakit), obat tetes, maupun obat kumur. Saat ini, sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah terlanjur parah, dapat digunakan antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam).
      Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

Istilah Kuliah : Share Swap (Tukar Saham)

Beberapa minggu yang lalu bursa saham dihebohkan oleh kegiatan share swap yang dilakukan Telkom (melalui anak perusahaannya, Mitratel) dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG). TLKM akan menukar 49% kepemilikannya di Mitratel dengan kepemilikan 5.9% atas TBIG. Detailnya: TLKM (pasca transaksi) punya 5.9% hak kepemilikan atas TBIG, sedangkan TBIG punya 49% kepemilikan di Mitratel. TLKM menyerahkan kepemilikan atas 49% saham Mitratel dengan kepemilikan atas 5.9% saham TBIG.