Langsung ke konten utama

Sherlock Holmes : 19 Petualangan Terbaik

Penerbit Indonesia memang kreatif mencari celah keuntungan. Salah satunya adalah menerjemahkan karya klasik yang sudah habis masa patennya dan memasarkannya dalam berbagai bentuk dan versi. 
Salah satunya adalah serial Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle yang sudah habis rightsnya sehingga orang-orang bebas membaca dan memperbanyaknya. Sherlock Holmes adalah salah satu tokoh detektif rekaan Sir Arthur Conan Doyle yang punya penggemar terbanyak di dunia (selain Hercule Poirot rekaan Agatha Christie). Jadi bisa dipastikan pasar untuk buku cetak terjemahannya sangat besar dan menguntungkan.
Sebuah penerbit dari Jogja, Penerbit Bangkit, berinisiatif menerjemahkan dan mengumpulkan 19 Cerita Sherlock Holmes dalam satu buku dan memasarkannya ke publik. Sebuah langkah pemasaran yang cerdik untuk menyasar pembaca yang baru kenal Sherlock, pembaca lama yang hanya ingin bernostalgia atau orang-orang sibuk yang lebih suka kepraktisan dalam membaca.
Berat buku ini diperkirakan ±150gram, sangat ringan untuk buku setebal 600an halaman. Untuk alasan praktis dan ringan pula, penerbit memilih kertas buram dengan jilidan lem yang sangat tebal sehingga buku ini tidak gampang rusak bila dibuka dalam keadaan terbalik atau basah (kertas buram lebih cepat kering dibanding HVS atau kertas cetak lain). Bekas lipatan pun lekas hilang. Pilihan kertas stensilan ini membuat mata tidak pedih dan kepala tidak lekas pusing saat membaca, sehingga buku ini sesuai dibawa bepergian. Harganya relatif murah, antara 50-70 ribu (beli saat akhir tahun seperti sekarang paling murah).
Kelemahan utama buku ini yaitu seringnya ditemui salah cetak. Tiap 90 halaman pasti ada kesalahan cetak, bahkan dalam satu halaman kadang bisa ditemui 2-5 kali salah cetak. Misalnya: kamu jadi kamuk, oleh jadi ileh. 
Kelemahan kedua : penggambaran kasusnya kurang lengkap. Clue yang diberikan tidak mencakup simbol dan sketsa petunjuk. Dalam buku terbitan Gramedia, kasus orang menari dilengkapi simbol lengkap gambaran orang menari sehingga pembaca bisa ikut memecahkan kasus. Buku ini tidak menyertakan simbol-simbol tersebut.
Sebagai tambahan, setting lokasi kasus-kasus Sherlock Holmes entah kenapa mirip dengan kasus-kasus yang ditangani Miss Marple. Desa kuno yang dingin, luas, suran dan berkabut, kaum bangsawan aristokrat nan kaku dan kota London yang kumuh. Penggemar Agatha Christie bisa membandingkan karya 2 penulis thriller terbaik di dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Scribd vs SlideShare vs Academia.edu

Manusia dimanapun membutuhkan masukan orang lain untuk belajar. Apalagi di abad 21 ini. Presentasi yang merupakan salah satu cara untuk membujuk orang lain agar setuju dengan pendapat kita pun perlu dipelajari tips dan triknya. Dan tidak semua orang bisa melakukan presentasi dengan menarik atau membuat materi presentasi, entah di Power Point atau di Prezi, dengan baik.  Untuk itulah dibutuhkan situs berbagi berkas presentasi dan cara mempresentasi seperti TED (Technology, Entertainment, Design) dan SlideShare. Dari situs-situs seperti tiulah kita bisa belajar bagaimana melakukan presentasi dengan baik. Dari situs semcam Academia.edu, Scribd dan Slideshare, kita mendapat pilihan materi presentasi paling sesuai, desain terbaik atau informasi layout seperti apa yang paling efektif menarik perhatian.

Perdagangan Surat Hutang (Obligasi)

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang (jangka waktu 3-5 tahun) yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi ( bonds ) dapat diperdagangkan dengan 2 cara, yaitu lewat Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melalui perantara pihak perbankan ( over the counter ).