Langsung ke konten utama

Perlukah Subtitle di Program Berita

Ada satu hal aneh yang saya temui saat menonton sebuah acara berita di BloombergTV Indonesia atau VOA, yaitu adanya subtitle atau teks terjemahan di atas running text.
Buat saya subtitle itu sangat mengganggu. Bayangkan, tujuan utama orang menonton acara berita adalah untuk dinikmati beritanya, untuk mencari informasi perkembangan dunia terbaru, kenapa harus ada subtitle?

Subtitle sangat mengganggu karena ia memecah konsentrasi penonton dan mengalihkan perhatian dari isi pembicaraan. Jika sedang menonton berita biasanya penonton akan memaksimalkan fungsi pendengarannya. Adanya subtitle memecah konsentrasi mendengar saja menjadi mendengar dan membaca. Ada 2 fungsi yang harus dilakukan bersamaan. Proses ini melelahkan dan menguras energi, membuat penonton memilih berkonsentrasi pada suara berita saja dan mengabaikan subtitle walau sulit.
Hal yang mengusik saya : apakah penonton berita di Indonesia sedemikian rendah penguasaan bahasa Inggrisnya sehingga dibutuhkan bantuan subtitle untuk memahami isi berita?
Saran saya kepada VOA, Bloomberg TV Indonesia dan saluran berita lain, berhentilah menambah subtitle kepada program berita impor. Mengganggu dan memcah fokus. Kami bisa memahami acara berita tanpa bantuan subtitle. Lagipula dengan berhenti menambah subtitle, kalian bisa mengalihkan sumber daya manusia untuk membuat program berita yang lebih baik, kan? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.