Langsung ke konten utama

Wardah Eyeshadow serie A

Kosmetik Wardah jelek. Lega rasanya meneriakkan kata itu. Jelek. Banget. Bikin jerawatan. Gatal. Kutil. Plus mahal.
Wardah Eyeshadow serie A adalah produk wardah kedua yang saya coba. Yang pertama adalah lipstick Exclusive seri 34 dan 37 yang sukses membuat bibir pecah-pecah. Eyeshadow yang ini lebih buruk dari lipstiknya. Pertama: warnanya tidak keluar walau sudah memakai primer sekalipun. Kedua: menimbulkan jerawat. Saya memakainya sebagai eyeshadow di kelopak mata, muncul kutil di kelopak mata. Dipakai sebagai contour dan shading di hidung, muncul jerawat batu di hidung. Sepertinya kulit saya betul-betul tidak bersahabat dengan kosmetik yang diklaim halal ini.

Dengan harga 38ribu, hanya lebih murah seribu rupiah dari Caring Happy Eyeshadow dan 3 kali lipat lebih mahal dibanding palet eyeshadow Viva, sungguh suatu pemborosan membeli eyeshadow wardah ini. Bahkan palet eyeshadow Viva yang harganya ±10ribu bisa memberi hasil jauh lebih baik dibanding wardah. Biaya dan waktu yang dihabiskan untuk menyembuhkan kutil dan jerawat yang ditimbulkan melebihi harga yang harus dibayar untuk membelinya. Sangat sangat tidak direkomendasikan.
Bagi teman-teman berkulit lembab atau normal yang sesuai dengan produk ini, bisa memakainya sebagai eyeshadow, contouring atau shading sekaligus. Warnanya matte dan butuh aplikasi berulang kali juga membuatnya sesuai sebagai filler alis, sebagai pengganti pensil alis.

Namun bagi teman-teman yang berkulit kering atau kombinasi, sebaiknya hindari produk ini. Jerawat dan kutil yang dihasilkannya memakan waktu sebulan lebih untuk disembuhkan. Untuk jenis matte eyeshadow , lebih baik pilih produk sejenis dari Viva dan PAC yang lebih murah atau berkualitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.