Langsung ke konten utama

Viva Single Eyeshadow Cream no.3 :Pink

    Eyeshadow satuan yang dijual dengan harga hanya 3300 ini sebetulnya dibeli tanpa rencana. Eyeshadow Viva ini menarik karena warnanya yang solid dan matte ketik dicoba di punggung tangan dan harganya yang murah. Kemasannya kecil dan ringan, sesuai untuk bepergian.
     Penampilannya memang sederhana, berbeda dengan eyeshadow lain yang packagingnya mewah. Ia tidak dilengkapi dengan kuas, jadi kita harus memakai jari atau kuas lain saat mengaplikasikannya. Teksturnya lunak, antara eyeshadow krim dengan bubuk. Beratnya 2gram, sangat cukup untuk pemakaian sehari-hari selama 3 bulan.
      Bila diaplikasikan dengan kuas, warnanya sulit keluar. Serbuk eyeshadow lebih banyak menempel di kuas. Tapi kalau diaplikasikan dengan jari (saya pakai telunjuk) warnanya langsung keluar dengan 2kali usap.
       Saat diaplikasikan, warna yang dihasilkan berupa pink gelap, matte, tanpa bling-bling. Dengan sedikit tambahan eyeshadow ungu di bagian luar mata dan putih di sudut dalam mata sudah bisa menghasilkan soft smokey eyes. Hanya dengan satu warna ini saja juga bisa merias mata, tapi sapukan tipis-tipis saja di sudut mata. Lebih bagus lagi kalau pakai eyeliner tipis di garis mata.
     
Eyeshadow ini mudah dibersihkan. Make up remover dari Pixy, Wardah dan Maybelline bisa menghapusnya dengan mudah. Tidak butuh usaha ekstra seperti eyeshadow Sariayu atau Maybelline. Pemakaian luar ruangan dengan suhu panas lembab selama 4 jam dan awet, menandakan staying powernya bagus.

    Repurchase? Definitely Yes. Cheap price and good quality cream make Viva one of my favorite eyeshadow. 

Komentar

Unknown mengatakan…
oke sis :)

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.