Langsung ke konten utama

Homestay 101: Panduan Cerdas Ikut Homestay Seru Bermutu

Selain Markplus, rupanya BNI Syariah juga tergoda menerbitkan buku tentang keunggulan bisnis mereka. Homestay 101 adalah kumpulan cerita peserta Homestay Hasanah dari BNI iB Hasanah Card. Buku ini dilengkapi petunjuk-petunjuk travelling di mancanegara dan karya pilihan dari pemenang English Writing Competition iB Hasanah Card.
Dari cerita peserta Homestay Hasanah dan lembaran Panduan Berguna, tidak ada hal yang isitimewa. Panduannya bisa didapat dari Google atau buku-buku Claudia Kaunang dengan lebih mendetail. Cerita dalam jurnal Homestay juga dibuat singkat, sehingga tidak bisa menangkap kesan utuh dari peserta Homestay.

Keistimewaan buku ini barulah terasa saat masuk chapter karya lomba menulis Inggris. Hanya 2 cerita dari kategori dewasa di sini. Sembilan cerita lainnya ditulis anak-anak. Walau belum dwasa, karya mereka sangat bagus dan relatif memukau. Kemampuan grammar dan menulis Inggris mereka pun sangat bagus, lebih bagus dari kemampuan saya. Walau kebanyakan berkisah tentang rutinitas mereka di luar negeri, tapi struktur cerita dan kosa kata mereka sudah bagus dan melimpah. Cerita mereka mampu mengungkap isi hati mereka saat menjalani pertukaran pelajar, homestay, atau kompetisi.
Dibanding dengan buku-buku Markplus, Homestay 101 kalah terkenal. Tidak pernah saya temui buku ini di kantor BNI Syariah. Padahal Homestay 101 bisa menjadi alat ampuh untuk mempromosikan kartu kredit dari BNI Syariah. Dengan mengumbar kebahagiaan peserta Homestay 101, BNI Syariah bisa menawarkan nilai tambah kartu kredit mereka kepada masyarakat yang belum punya kartu kredit atau kepengin berwisata ke Inggris tapi tidak mampu membayar tunai.
Sebagai sebuah alat promosi, Homestay 101 belum berhasil, masih nanggung. Ada baiknya BNI Syariah memberi hadiah buku ini kepada nasbah iB Hasanah Card atau nasabah premium BNI. Siapa tahu mereka tertarik dengan program Homestay Hasanah bagi putra-putri mereka.
Sebagai buku bertema jalan-jalan, Homestay 101 masih kurang menggigit dibanding Studying Abroadnya Windy Ariestanti atau karya sejenis lainnya. Saran-sarannya, walau informatif, terasa sangat biasa. Terutama karena saran perjalanannya hanya mencakup London dan Inggris.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program Homestay Hasanah, ada baiknya penulis (Juniar Mahameru) dan BNI Syariah mengumpulkan jurnal atau tulisan karya peserta Homestay dan menerbitkannya dalam bentuk buku seukuran komik setebal dua ratusan halaman. Atau mengadakan lomba menulis dalam bahasa Inggris dengan imbalan dimuat dalam antologi cerpen yang akan diterbitkan BNI. Bisa bekerjasama dengan Bobo atau Gadis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.