Langsung ke konten utama

Menjaga Kesehatan Kulit dan Tubuh kala Puasa

images by David Lebovitz
Besok,entah tanggal 9 atau 10 Juli,kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah. Di bulan ini kita kaum muslim di Indonesia diwajibkan berpuasa 14 jam lebih sedikit.
Berpuasa saat musim dingin di bulan Juli-Agustus ada tantangan tersendiri. Kalau di musim hujan kita dihadapkan pada udara panas-lembab (sumuk) yang membuat kita mengeluarkan keringat berlebih atau kombinasi perubahan kelembaban (pagi hujan lembab,siang angin kering) di musim pancaroba, maka kita akan dihadapkan pada kondisi dingin-kering di pertengahan tahun ini. Orang Jawa bilang musim mbedhidhing.
Cuaca ini menguras kelembaban dari tubuh tanpa kita sadari. Tanda-tandanya : lapisan kulit telapak kaki dan bibir mengering dan mengelupas, kulit tangan dan kaki mengering dan bersisik, serta seringnya kita bersin-bersin karena debu yang beterbangan.

Untuk mengatasi kulit bibir yang mengelupas, saya sering memakai madu atau bagian lipgloss dari liquid lip colour Sariayu. Bling-blingnya memang agak mengganggu, tapi kalau dipakai pagi atau siang hari sama sekali tidak terlihat. Cukup dioleskan 2 kali sehari, pagi dan siang.
Guna mengatasi kulit yang pecah dan bersisik, saya rajin memakai NaturE Daily Nourishing Lotion. Dibanding produk Vaseline dari Unilever, NaturE sanggup menahan kelembaban tubuh lebih lama. Saya memilih mandi dengan lulur dibanding sabun karena lulur mampu memberi tambahan kelembaban bagi kulit, sementara sabun malah membuat kulit kering dan kesat.
Ketika berbuka puasa, saya pilih berbuka dengan ½ gelas (150ml) cairan bergula (jus buah, sirop, kuah kolak) dan 1 gelas besar (400ml) air putih. Tujuannya memberi tenaga tubuh dan membersihkan racun. Cemilannya dipilih semangkok buah, separuh buah naga atau 2 buah pisang. Saya tidak suka manis, makanya ga doyan kurma atau kolak. Makanan berat seperti nasi,singkong, ubi, atau jagung baru disantap sesudah tarawih biar tidak mengantuk di Masjid.
Makan besar betulan selalu dilakukan saat sahur. Sahur adalah pengganti sarapan, dibutuhkan banyak energi untuk beraktivitas seharian dan energi itu bisa didapat hanya dari sarapan. Sahur dibuka dengan segelas susu, dilanjutkan dengan nasi,lauk,sayur, lalu keripik kentang (atau cemilan asin lainnya) dan ditutup dengan 2 gelas besar air putih. Kenapa cemilan asin? Karena garam sanggup menahan air lebih lama di dalam tubuh dan saya butuh banyak cairan di pagi hari.
Dengan beberapa cara di atas saya bisa menjaga kebugaran tubuh, kesehatan kulit, dan kinerja. Bagaimana dengan teman-teman? Ada tips-tips tertentu untuk menyambut puasa?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.