Langsung ke konten utama

End of Ramadhan

   Tidak terasa tinggal satu hari yang harus dilalui untuk menggenapi ibadah puasa wajib di Bulan Ramadhan. Tadi malam sudah melaksanakan ibadah shalat taraweh terakhir di masjid. Tadi pagi juga sudah sahur terakhir. Agak sedih juga bulan Ramadhan berakhir. Padahal badan sudah terbiasa dengan kondisi sedikit sedikit makan dan sedikit minum. Stamina mulai terbangun walau asupan energi sedikit. Tapi saya tidak bersedih karena masih ada puasa sunah di bulan Syawal dan kewajiban membayar hutang puasa. Sebagai seorang wanita normal, puasa wajib memang nyaris tidak pernah penuh karena pasti ada saatnya kita haid dan harus rela tidak puasa dan beribadah. 

    Kalau mendekati Lebaran alias Idul Fitri begini ada satu tradisi yang hanya ada di Indonesia, yaitu mudik. Mudik bisa diartikan sebagai pulang kampung, kembali ke tempat atau daerah asal kita. Buat penghuni kota besar yang berasal dari desa ini berarti pulang ke kampung halaman tempat tinggal orang tua. Namun ada juga yang seluruh keluarganya sudah tinggal di satu kota atau daerah sehingga tidak perlu mudik. 
     Mudik atau pulang kampung di Indonesia merupakan pergerakan manusia terbesar dan terbanyak. Semua moda transportasi disiapkan demi lancarnya kegiatan mudik ini. Kapal, bus, kereta api, pesawat, dan kendaraan pribadi dipersiapkan sungguh-sungguh supaya tidak ada gangguan selama perjalanan. Jalan tol baru dibuka. Rel kereta api diperiksa, diperbaiki dan diberi papan peringatan baru. Bus, mobil, motor, dan pesawat terbang dimasukkan ke bengkel dari jauh-jauh hari. Bahkan setiap selesai melakukan perjalanan kendaraan-kendaraan tersebut langsung masuk bengkel dan diperiksa mekanik.
      Akhir Ramadhan juga identik dengan baju baru. Alasannya untuk menghormati orang lain ketika sedang bersilaturahmi diperlukan penampilan yang baik, sopan, rapi dan menawan. Jadilah selama bulan puasa toko busana diserbu pembeli. Tidak heran jika retail busana membanting harga besar-besaran di bulan Ramadhan. Membanjirnya pembeli juga membuat toko dan retail busana menambah jumlah kasir mereka. Karena kalau hanya mengandalkan jumlah kasir seperti biasa bisa dipastikan antrian pembeli yang akan membayar mengular sampai bermeter-meter. Tidak hanya baju, kadang toko sepatu dan jilbab juga diserbu dengan alasan yang sama dengan baju baru.
      Pasar juga diserbu pembeli yang berbelanja barang kebutuhan pokok. Idul Fitri juga identik dengan masakan-masakan seperti rendang, ketupat sayur, opor ayam dan makanan berlemak lainnya. Tidak heran harga daging dan beras melonjak gila-gilaan. Permintaan naik berlipat-lipat sedangkan pasokan tetap. 
       Apapun itu, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Minal Aidzin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir Batin :D
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.