Langsung ke konten utama

Mentholatum Lip Ice Lip Balm

   Dulu waktu jaman kuliah, belum kenal dandan yang bener dan cuek abis, saya suka memakai lipbalm tanpa lipstick untuk pelembab bibir harian. Pakainya bukan saat kuliah atau praktikum di laboratorium, tapi saat ke kebun atau sawah untuk praktikum lapangan. Lucunya, saya berdandan lengkap dengan pelembab, bedak agak tebal dan lip balm justru saat praktikum lapangan atau kegiatan outdoor lainnya. Alasannya sederhana, make-up adalah pelindung wajah dari sinar matahari. Kalau acara indoor kan terlindung dari sinar matahari :D.

   Lip Balm yang pertama saya pakai adalah produk The Body Shop. Pakainya juga tipis-tipis sekali. Sayang kalau habis. Mahal sih. Satu tube harganya IDR 49000. Setara dengan uang makan seminggu. Lipbalm ini habis dalam jangka waktu 2 tahun. Sesudah itu saya putuskan menggunakan produk retail dengan harga yang lebih murah. Saya pilih Mentholatum Lip Ice Lip Balm rasa Cherry. Harganya murah meriah. Cukup dengan IDR 10000 untuk satu tube dengan berat netto 4.2 gram.
   Dibandingkan dengan lipbalm dari The Body Shop jelas Mentholatum Lip Ice Lip Balm kalah jauh. Lipbalm The Body Shop teksturnya creamy, nempel di bibir, melembabkan, bau dan rasanya enak. Bentuknya yang berupa gel mudah diaplikasikan dengan tangan. Tapi harganya tidak enak di kantong :D. Mentholatum Lip Ice Lip Balm diklaim mengandung Vitamin E, aloe vera alias lidah buaya dan SPF 15.
   Mentholatum Lip Ice Lip Balm bentuk stick (seperti lipstick). Cukup melembabkan sampai 5 jam. Bau mintnya cukup enak di hidung dan bibir. Sangat awet sekali. Walau sudah dipakai setiap hari dan diulas berkali-kali ke bibir lipbalm ini tidak cepat habis. Kelemahannya : sesudah 5 jam kelembaban bibir akan memudar dan digantikan rasa kering. Menurut salah satu forum yang saya ikuti kelemahan lipbalm dengan mint adalah membuat bibir kering dan pecah. Karena bibir saya memang sudah pecah dari dulu jadi saya tidak ambil pusing. Toh lipbalm ini tidak membuat bibir tambah pecah. Pertama kali tube dibuka, bau mint yang menyengat muncul. Tapi seiring dengan rutinitas pemakaian, bau mint yang menyengat akan menghilang.
   Selain digunakan solo sebagai lipbalm saja, Mentholatum Lip Ice Lip Balm juga dapat digunakan sebagai dasar sebelum memakai lipstik. Ulaskan dulu lipbalm di bibir atas dan bawah. Kemudian pulaskan lipstik (bisa dengan kuas atau langsung dari tubenya) ke bibir.

Komentar

lunto mengatakan…
Fungsi lip balm pada bibir untuk memberikan kelembababan dan bibir tetap segar dan melindungi dari kekeringan, retak dll

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.