Langsung ke konten utama

koneksi internet

    Untuk seorang net freak sepertiku, koneksi internet jelas sangat penting. Tidak harus broadband yang kecepatannya mencapai bilangan megabit, tapi cukup yang stabil saja. Kecepatannya sebisa mungkin di atas 5kbps sehingga saya bisa mendengarkan streaming radio kesayangan. Sayangnya koneksi internet di magelang tidak ada yang memenuhi ekspektasi saya.
    Sehari-hari saya menggunakan dua provider untuk berselancar di dunia maya, yaitu 3 dan matrix. Jaringan 3 tidak stabil sehingga kecepatannya sering naik turun. Tapi kalau dirata-rata kecepatan standarnya sekitar 2-10 kbps, bolehlah untuk biaya bulanan IDR 27500. Matrix lebih tidak stabil lagi. Suatu waktu sangat cepat hingga bisa mencapai 20 kbps, tapi lebih sering melambat dan macet dimana kecepatannya tidak pernah lebih dari 3 kbps. Padahal abonemen bulanannya IDR 110000.

   Saya jadi teringat jaringan internet di tempat saudara-saudara saya di Jakarta. Mereka berlangganan internet dengan provider FirstMedia. Mendapat paket internet unlimited dengan kecepatan 1Mbps betulan dan tv kabel dengan 100an channel. Dipakai buat streaming radio, tv, download apapun juga cepat. Betul-betul memuaskan untuk langganan bulanan senilai IDR 135000. Unlucky us, FirstMedia hanya menyediakan jaringan internet di Jakarta dan Surabaya saja. Kota-kota lain masih menyusul entah kapan.
    Sebetulnya saya bisa saja berlangganan internet Speedy dari Telkom. Masalahnya saya tidak punya telepon rumah. Dan biaya bulanannya mencapai IDR 195000. Lebih murah sebetulnya dari MediaNet yang kapabilitasnya agak diragukan tapi abonemen bulanannya IDR 300000. Jadi untuk saat ini saya harus puas dengan Matrix dan 3 dulu :'(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagus Serap Air

    Konsekuensi dari tinggal di kamar kos dekat pohon besar adalah kamar yang lembab. Begitu pula dengan kamar saya. Tepat di depan kamar menjulang pohon mangga. Kaum tetumbuhan setiap malam rajin mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sepanjang hari. Tidak heran kamar saya menjadi lembab, rentan jamur, baju dan buku terancam lapuk.     Untuk itulah saya memerlukan desiccants alias penyerap lembab yang dapat menyerap uap air dengan kuat. Saya pun mencoba Bagus Serap Air varian 450 ml sekali pakai. Bahan Aktif yang digunakan ialah butiran kalsium klorida (CaCl). Hasilnya? Dalam waktu 30 hari satu wadah penuh terisi cairan air dan garam yang berasal dari kelembaban di kamar saya.

Teh Tarik

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, minuman bernama teh tarik ini bisa dibilang barang baru. Minuman yang berasal dari campuran teh hitam dengan susu ini baru dikenal awal tahun 200an, saat beberapa restoran menawarkan menu-menu ala negeri jiran, terutama Malaysia dan Singapura. Teh tarik biasa disajikan bersama roti bakar dan wafel di restoran-restoran ini.     Teh tarik sering rancu diartikan sebagai teh susu. Walau benar sebagian, ada perbedaan kecil antara teh tarik dan teh susu. Teh tarik adalah teh susu yang dituang bolak-balik di antara dua gelas besar sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Teh susu yang biasa disajikan di booth-booth berbagai merek teh biasanya hanya teh hitam dicampur susu yang dikocok beberapa saat dengan es batu.

The Last Ship

Sebuah virus yang lebih mematikan dari Ebola dan lebih menular dari SARS menyerang penduduk bumi. Belum ada vaksinnya. Penduduk dunia yang tewas karena virus bertambah dengan cepat dari hari ke hari. Harapan terakhir ada di pundak virolog Dr. Rachel Scott dan awak kapal USS Nathan James. Mereka berjuang mencari vaksin virus tersebut agar dapat segera diberikan kepada orang-orang yang terinfeksi. The Last Ship adalah tontonan yang tepat bagi wanita pencandu ketegangan tapi tidak ingin kehilangan hiburan wajah-wajah tampan. Marinir-marini kapal USS Nathan James adalah gambaran ideal pasukan angkatan laut. Taktis, kuat, gesit, lincah, serba bisa, dan lumayan punya rasa humor. Bagi para wanita, inilah salah satu serial yang memanjakan mata.